BKN Diminta Fokus Kembangkan Manajemen Kepegawaian
JAKARTA – Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy
Chrisnandi memerintahkan Badan kepegawaian Negara (BKN) untuk fokus
dalam mengembangkan manajemen kepegawaian, mulai dari perencanaan sampai
pensiun. BKN juga diminta untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat yang ingin melakukan tes CPNS, serta memberikan pertimbangan
teknis kepada Kementerian PANRB dalam penetapan formasi CPNS.
Hal itu dikatakan Menteri saat
kunjungan kerja ke kantor pusat BKN, di Jakarta, Selasa (04/11). Dalam
kesempatan itu, Menteri yang didampingi Kepala BKN Eko Soetrisno
melakukan teleconference dengan jajaran pegawai BKN di seluruh
tanah air yang tersebar di kantor-kantor regional, yakni Yogyakarta,
Surabaya, Bandung, Makassar, DKI Jakarta, Medan, Palembang, Banjarmasin,
Jayapura, Denpasar, Manado, Pekanbaru, hingga Papua Barat dan Aceh,
yang baru dibentuk. “Mari kita
mengimplementasi reformasi birokrasi mulai dari diri sendiri agar
instansi kita dapat menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat,”
ujarnya.
Lebih lanjut Menteri PANRB
mengungkapkan, kebijakan moratorium pengadaan CPNS tidak lepas dari
besarnya beban APBN. Untuk itu perlu dipikirkan ulang, langkah apa yang
terbaik.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKN
mengamini bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk moratorium,
terutama agar jumlah PNS yang menumpuk di suatu instansi dapat
diredistribusi. “Manfaatkan pegawai yang ada, kalau kurang pegawai dapat
diredistribusi. Moratorium juga akan berdampak untuk meningkatkan
kompetensi pegawai yang ada,” papar Eko Sutrisno.
Dalam kunjungan kerja itu, Menteri PANRB
berkesempatan melakukan peninjauan tes CPNS Badan Narkotika Nasional
(BNN) dengan sistem CAT. Dia sempat menyaksikan layar monitor nilai tes
peserta, dan mendapat penjelasan secara rinci mengenai hasil tes
peserta. Bahkan Yuddy mendapat penjelasan, kenapa Kahiyang Ayu, putri
Presiden Jokowi tidak lolos tes kompetensi dasar (TKD). (bby/HUMAS MENPANRB)